Online User

Kami memiliki 12 Tamu online

Jumlah Kunjungan

mod_vvisit_countermod_vvisit_countermod_vvisit_countermod_vvisit_countermod_vvisit_countermod_vvisit_countermod_vvisit_counter
mod_vvisit_counterToday251
mod_vvisit_counterYesterday412
mod_vvisit_counterThis week1758
mod_vvisit_counterThis month8829
mod_vvisit_counterAll237742
Purworejo Siap Terapkan PPKM Darurat Sesuai Aturan PDF Cetak E-mail
Ditulis oleh Sekretariat Daerah Kabupaten Purworejo   
Selasa, 13 Juli 2021 09:09

Pemkab Purworejo siap menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat mulai 3 Juli sampai 20 Juli 2021. Penerapan PPKM Darurat berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2021 tentang PPKM Darurat Covid-19 Di Wilayah Jawa dan Bali.

Bupati Purworejo R.H. Agus Bastian, S.E., M.M. mengungkapkan, Kabupaten Purworejo telah masuk zona merah dan harus mentaati PPKM Darurat dengan level 3. “Di Purworejo penambahan terkonfirmasi positif trendnya semakin meningkat. Positif aktif sudah menembus angka di atas seribu. Kematian setiap hari pasti ada. Penambahan terkonfirmasi tiap hari di atas 100 orang,” kata Bupati saat memimpin Rakor Forkopimda dan Satgas Covid-19 di Ruang Arahiwang Setda pada hari Jumat tanggal 3 Juli 2021.

Menurut Bupati, PPKM Darurat wajib untuk ditaati. Banyak hal yang sudah diatur detail dan terdapat 14 point yang dapat dijadikan acuan.

Ia juga meminta agar operasi yustisi protokol kesehatan ditingkatkan dan lakukan penyekatan-penyekatan ditempat strategis. “Jika diperlukan, lakukan tracing dan testing juga di tempat-tempat umum. Selain pelacakan, hal ini juga dapat sebagai shocktherapy bagi masyarakat,” katanya.

Kepada Camat selaku Ketua Satgas Kecamatan, Bupati minta agar bertindak tegas dalam memberikan rekomendasi ijin kegiatan. “Agar dicek betul, kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan yang menimbulkan kerumunan untuk tidak dilaksanakan,” tegasnya.

Pelaksanaan WFH (Work From Home) baik bagi ASN maupun pegawai pada lembaga dan instansi di Kabupaten Purworejo nantinya akan diatur sesuai aturan yang ada. “Bagi ASN yang WFH, saya ingatkan agar tidak kluyuran pada jam kerja,” tandasnya.

Bupati juga menyoroti trend meningkatnya prosentase tingkat keterisian tempat tidur (TT) khusus penanganan Covid-19, Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit saat ini telah mencapai 89,01% dari total  282 TT. Padahal batas toleransinya tidak boleh lebih dari 70%.

Rumah sakit untuk rujukan Covid sudah terus menambah tempat tidur. RSUD Tjitrowardoyo sudah membuka 2 bangsal lagi untuk pasien Covid-19, bahkan RS Tjokronegoro telah melayani pasien menggunakan veltbed.

“Saya minta agar rumah sakit memiliki beberapa alternatif jika situasi semakin tidak memungkinkan. Kebutuhan oksigen yang sudah mulai kritis juga segera diantisipasi dan dilaporkan berjenjang. Karena ini merupakan problem nasional yang perlu campur tangan pemerintah propinsi dan pusat,” tuturnya.

Terkait tempat isolasi terpusat yang telah disiapkan baik tingkat kabupaten, kecamatan maupun desa, Bupati meminta agar benar-benar dicek kesiapannya.

Bupati juga menginstruksikan agar dilakukan optimalkan pelaksanaan vaksinasi. Karena saat ini, untuk dosis satu baru mencapai 58 % dan dosis kedua baru 37,3% dari sasaran 123.060 orang

“Dinkes agar melakukan 3 T (Tracing, Testing dan Treatment) secara maksimal. Kalau perlu kita membeli alat PCR sendiri agar lebih dini dilakukan pelacakan dan penanganan,” tandasnya.

Terakhir diperbarui pada Selasa, 13 Juli 2021 09:49
 

Berita Pilihan

Penyuluh Pertanian Jadi Garda Terdepan Pembangunan Pertanian

Penyuluh Pertanian merupakan garda terdepan yang turut menentukan keberhasilan pembangunan pertanian dan peningkatan kesejahteraan petani. Penyuluh pertanian mempunyai peran sangat penting dan strategis, utamanya sebagai agen perubahan untuk transfer teknologi pembangunan pertanian bagi masyarakat petani.

Hakcipta © 2024 Sekretariat Daerah Kabupaten Purworejo. Semua Hak Dilindungi.
Joomla! adalah perangkat lunak gratis yang dirilis dibawah lisensi GNU/GPL.

Joomla Templates by Hosting Beast